Metode


Metode Penelitian
1.    Penelitian bersifar kualitatif dengan pemilihan lokasi(lokus) spesifik di bantaran sungai winongo, kelurahan Pakuncen, KecamatanWirobrajan, Kota Yogyakarta.
2.    Kasus studi yaitu kawasan permukiman tidak terencana(informal) atau kampung Kuncen
3.    Pengumpulan data menggunakan teknik survey data primer dan data sekunder
4.    Data dianalisis dengan cara deskriptif yang mencakup seluruh hasil pengamatan, selanjutnya diidentifikasi semua variabel data yang mencakup komponen factor input (variabel indicator), komponen factor proses berupa variabel penanganan, dan komponen factor manfaat berupa variabel output sebagai sebab akibat/dampak penanganan.

Analisis Karakter permukiman di bantaran sungai winongo

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh kota Tour Belitung Yogyakarta yang sedang berkembang adalah kebutuhan akan tempat tinggal. Ketersediaan lahan untuk tempat tinggal yang layak sangat tergantung pada daya dukung lahan untuk menyediakan lokasi yang cocok untuk daerah permukiman. Lokasi yang diperuntukan sebagai kawasan permukiman sebaiknya memenuhi berbagai kriteria yang berkaitan dengan kenyamanan, kesehatan, dan keamanan. Untuk menilai kualitas lingkungan permukiman Belitung Tour dapat digunakan Standar Perencanaan Kawasan Paket Tour Belitung Permukiman yang telah ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Kota Yogyakarta saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat akibat semakin banyaknya pendatang yang menetap di Kota Yogyakarta.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral DIY telah member arahan menjadikan sungai sebagai Tour Belitung Murah halaman rumah, dilakukan sejak sepuluh tahun terakhir. Orientasi bangunan yang tadinya membelakangi sungai diubah orientasinya menghadap sungai. Untuk mengubah kebiasaan menjadikan sungai sebagai bagian belakang tidak mudah diubah. Jika bangunan di bantaran sungai masih membelakangi sungai, daerah aliran sungai akan selalu kotor, tidak sehat, dan tidak rapi. Sebaliknya, warga akan merawat sungai yang menjadi halaman rumah karena terkait kenyamanan mereka sendiri. Kegigihan penataan permukiman di bantaran sungai itu menjadikan beberapa lokasi di DIY sebagai percontohan bantaran sungai nasional. Pemerintah Provinsi DIY, telah merancang program penguatan sungai yang sifatnya kondisional. Pembangunan tanggul sungai juga dimanfaatkan untuk pejalan kaki dan ruang terbuka hijau dengan lebar sekitar 3 meter. Sungai menjadi bermanfaat bagi masyarakat terutama untuk konservasi air.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGERTIAN SOHO

Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kabupaten Belitung

Ijma