Akar Pelaksanaan Konsep
Akar
pelaksanaan konsep partisipasi masyarakat pada awalnya ditanamkan pada tahun
1998 ketika era reformasi bergulir. Sebelumnya, selama 32 tahun masa
kepemimpinan Suharto, untuk menjaga stabilitas politik pemerintah pusat
memberikan kontrol penuh untuk berbagai aspek pembangunan. Melalui pengesahan
Undang-undang Nomor 22 tahun Tour Belitung 1999 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah yang
mendukung transisi menuju desentralisasi menyatakan adanya pembagian kekuasaan
dengan pemerintah Belitung Tour setempat dalam perencanaan daerah serta menggarisbawahi
pentingnya prinsip demokrasi dan pelibatan masyarakat dalam pembangunan.
Pada
tahun 2004, pemerintah Indonesia Tour Belitung Murah mengesahkan Undang-Undang No 32 tentang Otonomi
Daerah yang menyatakan mengenai pembagian wewenang pada tingkat desa untuk mengelola
teritorialnya Paket Tour Belitung sebagai perwujudan dari pembangunan dari bawah ke atas (bottom-up planning). Hal tersebut
direalisasikan melalui pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan di bawah Paket Wisata Belitung wewenang Badan Pembangunan Daerah/Kota yang secara langsung bertanggung jawab
pada Walikota/Bupati. Banyak publikasi dan kritik yang menyampaikan kegagalan Pantai di Belitung forum Musrenbang yang sudah ada sejak hampir satu dekade. Salah satunya adalah harian
“ Waspada News” yang memuat hasil observasi pelaksanaan Musrenbang di Medan tahun
2011 dan menyebutnya sebagai kegiatan formalitas yang hanya menghasilkan daftar
belanja tanpa benar-benar mengupayakan diskusi untuk mencari solusi untuk
kondisi yang lebih baik.
Sementara
itu, dilatarbelakangi oleh misi mengubah pemahaman dan perilaku masyarakat lokal
terhadap pengelolaan lingkungan, komunitas Peta Hijau Yogyakarta giat melakukan
kegiatan pemetaan tematik dengan melibatkan warga di area yang dipetakan. Dalam
proses pemetaan yang dilakukan juga meliputi kegiatan mengdentifikasi dan mengeksplorasi
potensi dan permasalahan pada zona pemetaan sesuai dengan tema peta yang
disepakati. Kegiatan pemetaan yang dianggap berhasil mencapai misi organisasi
tersebut adalah Peta Hijau Mandala Borobudur yang diinisiasi pada tahun 2006.
Terlepas dari kompleksitas berbagai kebijakan nasional yang diterapkan untuk
kawasan Candi Borobudur dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki, komunitas
Peta Hijau bersama relawan dan warga lokal berhasil menyelesaikan peta tersebut
pada tahun 2009.
Komentar
Posting Komentar